Rabu, 13 Februari 2008

KERETA TERAKHIR

Matahari berpaling dari tanah gersang
Siang dan malam melebur menyatu
Terang terbang melayang
Hitam selimut keabadian
Tidak ada tempat menatap
Mata merah mencari atap
Hati hilang di lorong bumi
Nafas sesak memeluk mimpi
Tanpa ada pegangan yang pasti


Menatap hari dengan kebutaan

Meniti jembatan dengan kelumpuhan
Membuat karya dengan kebodohan
Melukis bumi dengan tinta hitam


Sebelum tiba di stasiun terakhir
Sebelum terdengar senandung jalanan
Senandung yang mengiringi kereta terakhir
Mengantarkanku menuju RATU ABADI


Adakah setetes air
Untuk membasuh lukaku
Dan mencuci selimut kotor
Hingga akhirnya
RATU ABADI merestui

AW
10 januari 08

Tidak ada komentar: